INGIN MELANJUTKAN SEKOLAH, TIP MEMILIH SEKOLAH YANG SESUAI
Bulan
Mei adalah bulan kegalauan bagi siswa yang belum memiliki keinginan yang jelas dalam menentukan
pilihan sekolah. Terkadang anak hanya cenderung memilih sekolah karena
terpengaruhi oleh teman selama masih dalam satu sekolah sehingga kecenderungan pemilihan sekolah tidak
memperhatikan faktor-faktor yang akan mempengaruhi kelangsungan pendidikannya
selama menjadi siswa dalam sekolah tersebut. Dalam memilih sekolah ada banyak
yang harus dipertimbangkan orangtua, seperti pembiayaan, letak sekolah, akses
tranfortasi, kualitas mutu sekolah, dan yang terpenting juga kemampuan anak itu
sendiri. Orangtua tidak wajib memilihkan sekolah dengan pertimbangan orangtua
sendiri. Memaksakan kehendak orangtua akan menyebabkan anak menjadi hancur masa
depannya. Dalam memilih sekolah yang lebih utama adalah kecocokan keinginan
anak dengan sekolah yang menjadi mimpinya. Dari system pembelajaran, budaya
sekolah serta lingkungan sekolah itu sendiri.
Setiap
orangtua tentu ingin menyekolahkan anak di tempat terbaik, namun memilih
sekolah "terbaik" sering kali menempatkan orangtua pada dilema harus
memilih sekolah yang mana. Melansir laman Sahabat Keluarga Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), orangtua disarankan memilih sekolah
yang ideal bagi anak. Artinya, kebutuhan setiap anak bisa berbeda sehingga
sekolah favorit di kota belum tentu ideal bagi anak.
Saya
membaca dan mencoba ikut berbagi ada beberapa sejumlah tips memilih sekolah
yang ideal bagi anak, melansir Sahabat Keluarga Kemendikbud :
1.
Libatkan anak dalam memilih
Melibatkan
anak ketika memilih sekolah merupakan langkah penting. Orangtua perlu memahami
bahwa yang nantinya bersekolah adalah anak. Kondisikan agar proses mencari
sekolah dasar tidak menjadi beban berat bagi si anak, melainkan menjadi proses
belajar yang menyenangkan. Lalu bagaimana jika ternyata pilihan anak jatuh pada
sekolah yang menurut orang tua kurang sesuai ? Di sinilah diskusi antara anak
dan orangtua diperlukan. Anak akan merasa bangga karena diberi kesempatan
memilih dan berdiskusi tentang hal yang penting.
2. Memiliki program yang terukur dan realistis
Banyak ahli yang mengingatkan, sekolah yang memiliki
kualitas baik tentu saja memiliki visi dan misi yang jelas, terukur dan
realistis. Pernyataan visi dan misi ini dapat dipotret dari beberapa aspek
nilai (value) yang ditonjolkan sekolah, antara lain nilai keagamaan, akademis,
karakter, perilaku, kecakapan hidup, kemandirian dan nilai kewirausahaan
(entrepreneurship).
3. Tidak hanya prestasi akademis
Tak sedikit orangtua yang saat ini masih memandang aspek
akademis menjadi pertimbangan pertama dalam memilih sekolah. Maka, tidak
mengherankan jika banyak orang tua yang rela melakukan apa saja untuk
mendapatkan sekolah dengan prestasi akademik tinggi. Kemendikbud menyarankan
baiknya orangtua tidak lagi terjebak pada istilah-istilah sekolah favorit,
unggulan, plus, akselerasi, standar internasional dan label-label
"wah" lainnya. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menggali,
menemukan, mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi atau kecerdasan
majemuk peserta didiknya, tidak hanya pada hanya pada aspek kognitif saja atau
academic minded.
4. Peran guru
Kurikulum yang ideal adalah penting, tetapi yang lebih
penting yang menjalankannya, yaitu guru. Guru adalah ujung tombak pendidikan
untuk mencetak dan mengkader generasi penerus yang didambakan. Apalah artinya
kurikulum yang ideal jika tidak didukung oleh pelaksananya, yaitu sumber daya
manusia yang cakap. Maka tidak heran, jika pemerintah terus-menerus berusaha
meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai program, antara lain penataran,
beasiswa pendidikan dan program sertifikasi guru. Maka, pilihlah sekolah dengan
guru-guru yang memesona dan menginspirasi. Tak hanya tampilan fisik mereka,
tetapi perkataan, sikap dan perilaku yang bisa menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan dan efektif.
5. Kurikulum
Orangtua dan calon siswa disarankan untuk benar-benar jeli
dan teliti dalam memilih sekolah, terutama pertimbangan dari sisi kurikulum
yang diterapkan sekolah tersebut. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang
diselenggarakan sekolah juga perlu dicermati, dalam konteks apakah kegiatan
tersebut dapat mengoptimalkan bakat, minat dan potensi peserta didik. Walaupun
penerapan kurikulum ini sudah diatur dan diseragamkan pemerintah, tetapi
penyelenggara pendidikan dapat melakukan modifikasi-modifikasi yang disesuaikan
dengan kondisi sekolah (kekayaan lokal), lingkungan, dan kebutuhan masyarakat.
Di masa pandemi, orangtua dapat menilai apakah sekolah tersebut mampu memenuhi
kebutuhan anak di luar akademis meski pembelajaran dilakukan online, misalnya
kebutuhan untuk tetap beraktivitas fisik, kebutuhan untuk mengonsumsi makanan
sehat, kebutuhan membentuk karakter baik dan sebagainya.
6. Lokasi Sekolah
Meski saat ini pembelajaran masih dilakukan secara daring,
mempertimbangkan lokasi atau jarak dari rumah ke sekolah tetap menjadi hal
penting. Jangan sampai energi anak menjadi terbuang di jalan. Bisa dibayangkan
seorang anak harus bangun pagi-pagi sekali karena letak sekolahnya yang jauh. Tentu
ia pulang dalam keadaan lelah karena jarak yang ditempuhnya memakan waktu yang
lama. Belum lagi jika terjadi kemacetan lalu lintas, yang bisa mengakibatkan
anak sering terlambat pulang maupun masuk sekolah.
7. Pertimbangkan pendidikan agama
Melalui pendidikan agama yang cukup, diharapkan para
peserta didik akan memiliki kesadaran dan pemahaman yang benar mengenai tugas,
peran dan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan, sebagai anak, sebagai siswa
dan sebagai anggota masyarakat. Dalam implementasinya, anak mampu menghargai
orang lain dengan segala perbedaan serta mampu memilah dan memilih
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat. Sehingga, porsi
pendidikan agama yang diterapkan oleh suatu sekolah hendaknya menjadi bahan
pertimbangan penting orang tua dan anak dalam memilih sekolah. 8. Sarana dan
prasarana
Sekolah diibaratkan sebagai rumah kedua bagi anak-anak,
sehingga sekolah yang baik mampu memenuhi kebutuhan siswa. Sehingga, komponen
pendidikan yang tak kalah penting adalah sarana dan prasarana yang mendukung.
Mulai dari bangunan fisik, ruang kelas, taman, perpustakaan, laboratorium,
sarana olah raga dan kesenian, arena bermain, kantin, perlengkapan kelas,
sampai dengan alat peraga edukasi yang dimiliki.
Demikian
beberapa tip dalam menentukan sekolah bagi anak, semoga dapat bermanfaat dan
menjadi pertimbangan dalam menentukan keinginan anak untuk sekolah sesuai
dengan cita-cita yang menjadi impiannya.
No comments:
Post a Comment