Bahagia dan Sejahtera di Masa Pensiun Tenaga Kependidikan
Purnabakti atau pensiun merupakan
tahapan akhir perjalanan karir atau tugas seseorang baik itu sebagai Tenaga Kependidikan (Tendik) atau tenaga
kerja lainnya (Pejabat tertentu, Dosen, Guru, Karyawan dll ) yang akan
dilewati. Purnabakti bukanlah akhir dari perjalanan kehidupan melainkan masa
dimana berhenti sejenak dari rutinitas pekerjaan kantor sehari-hari untuk
kemudian memasuki tahapan tujuan kehidupan yang lebih hakiki, baik untuk keluarga
maupun kehidupan sosial. Purnabakti atau pensiun dapat diartikan sebagai masa
perubahan, dimana merubah kebiasaan dalam hidup bukanlah persoalan mudah.
Semisal seseorang sebagai tenaga kerja di bidang Tendik yang memasuki masa
pensiun sebaiknya mempersiapkan mental, emosi, spiritual, pola pergaulan
sosial, aktivitas, pekerjaan, dan keuangan pribadi dalam mengisi kehidupan baru
setelah pensiun. Oleh karena itu seseorang yang menjelang purnabakti (pensiun) selayaknya
mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan baru yang terlepas dari rutinitas
kerja sehari-hari. Sebagai seorang yang menjelang purnabakti sebaiknya
mempersiapkan diri dan membekali diri agar dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru, kerjaan baru. Dalam menghadapi kehidupan purnabakti kita harus
membekali diri untuk memahami informasi, pengetahuan, dan wawasan terkait
penyiapan fisik dan psikologis serta administrasi menjelang pensiun dan
memahami manajemen / mengelola waktu pensiun dan dapat menjalankan pada masa pensiun sehingga
tercapai kehidupan di masa yang akan datang dengan sehat dan bahagia.
Seseorang yang akan purna bakti
hendaknya merencanakan dan mempersiapkan
diri diawali dengan Mekanisme Pengusulan Pensiun, informasi tentang Tabungan
Pensiun, dan Pengelolaan Pembayaran Dana Pensiun, Persiapan Mental Menghadapi
Masa Pensiun, Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga di Masa Pensiun, Hidup Sehat
dan Bahagia di Masa Pensiun, serta penyiapan administrasi menjelang pensiun. Berbagai
kegiatan harus dipikirkan sesuai dengan kapasitas kita agar kehidupan tetap
merasa berarti dalam menjalani masa pensiun di masyarakat. Berbagai kegiatan dapat kita
lakukan misalnya kita mencoba mengembangkan hobi yang tertunda, mencari peluang
kerja yang menyenangkan, atau bisa juga ikut bekerjasama atau berkelompok bergabung mengikuti kegiatan yang sekiranya dapat memberikan suatu kegiatan yang berarti
bagi keluarga dan masyarakat pada umumnya. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat
mengikuti mengembangkan bakat kita misalnya di bidang Hidroponik, Peternakan Domba, memelihara ikan, berjualan / buka toko, atau di bidang IT misalnya Digital
Marketing, toko online atau Kerajinan Tangan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut “sangat bagus dan bermanfaat untuk dilakukan agar dapat memiliki kegiatan yang bermanfaat.
Memang secara tiori sangat mudah di ungkapkan namun sesuatu yang paling susah adalah memulai sesuatu yang dianggap baru, disamping perlu penyesuaian tenaga pikiran, waktu, bahkan keuangan. Oleh karena itu jangan pernah malu untuk bertanya, berkomunikasi atau membaca dan mempelajari dari apa yang kita inginkan. Kekuatan yang paling utama adalah kemauan yang kuat untuk menyelaraskan waktu dan tenaga yang kita miliki setelah pensiun.
Selain itu dorongan suami atau istri sangat diperlukan maka ajaklah berbicara, berdiskusi tentang apa yang akan kita lakukan di masa pensiun. Bahkan kita bisa juga dengan melakukan berbagai pendekatan kepada mereka yang telah menjalani masa pensiun, berdiskusi atau meminta advis / masukan agar kita dapat menjalani pensiun tidak kaku, atau istilah lainnya terkena power syndrome, merasa tidak memiliki kegiatan yang berarti. Perhatikan kota tempat tinggal kita, potensi daerah kita, dari berbagai keuntungan, kelebihan, kemudahannya dalam memulai sesuatu hal baru. Jangan lupa juga kita harus pula menyesuaikan kondisi fisik kita karena usia kita sudah tidak muda lagi, sesuaikanlah sesuatu kegiatan tersebut mampu kita lakukan tanpa memerlukan pemikiran yang rumit dan menguras tenaga. Ok semoga bermanfaat .....